ANALISIS KEKUATAN TARIK PADA BAJA KARBON 1.0038 AKIBAT PERBEDAAN AYUNAN ELEKTRODA PENGELASAN SMAW
Abstract
Kekuatan sambungan hasil pengelasan pengaruhi oleh beberapa factor salah satunya adalah ayunan elektroda. Ayunan elektroda memiliki fungsi yang sama yaitu untuk menyambungkan kedua sisi baja dengan diberi penetrasi disaat elektroda mencair, tetapi setiap ayunan elektroda memiliki kekuatan sambungan yang berbeda. Tujuan penilian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh variasi ayunan terhadap sambungan las SMAW pada baja 1.0038. Metode yang digunakan dalam penilitian ini adalah metode eksperimen. Penilitian ini menggunakan jenis sambungan kampuh V, Variasi ayunan yang digunakan yaitu ayunan spiral, segitiga, dan zig zag. Spesimen yang digunakan adalah plat baja 1.0038 dengan ketebalan 8 mm serta menggunakan elektroda E7018 diameter 3,2 mm. Arus yang digunakan yaitu 80 A dalam pengelasan filler dan capping, 60 A untuk pembuatan root. Hasil penilitian ini adalah spesimen kontrol memiliki hasil rata-rata tegangan 446,2 N/Mm2, regangan 32 %, modulus elastisitas 1,40 Kn/Mm2, baja dengan ayunan spiral memiliki hasil 438,9 N/Mm2, 28,06 %, 1,57 Kn/Mm2, ayunan segitiga 441,73 N/Mm2, 26,93 %, 1,64 Kn/Mm2, ayunan zig-zag 444,4 N/Mm2, 27,3 %, 1,63 Kn/Mm2. Sambungan hasil pengelasan didominasi oleh variasi ayunan, kuat arus, akurasi pengelasan, penembusan dan polaritas listrik. Variasi ayunan dalam penyambungan logam mempengaruhi efisiensi pekerjaan dan bahan las. Hasil penelitian didapatkan bahwa pengelasan dengan menggunakan ayunan zig-zag menghasilkan nilai kekuatan tarik yang paling tinggi dari seluruh spesimen pengujian yang diberi perlakuan pengelasan yaitu 444,4 N/Mm2 serta hasil penetrasi yang baik.